Saya terlahir sebagai anak ke-dua di
tengah-tengah keluarga yang penuh kebahagiaan,bersyukur rasanya selalu berada
diantara keluarga yang sangat mengerti,menyayangi,dan mencintai saya. Sejak
lahir saya dirawat oleh nenek dan kakek saya,alasannya karena ayah dan ibu
bekerja. Nenek dan kakek adalah “Hero” buat saya dan kakak saya karena mereka,
saya tumbuh dan berkembang menjadi seperti sekarang.
Nenek dan kakek, saya tidak tahu
harus bagaimana dan dengan apa saya harus membalas semua kebaikan mereka, di
sisa-sisa hari tua mereka,mereka luangkan waktu untuk merawat dan mendidik saya
dan kakak. Walaupun di setiap harinya saya dirawat nenek dan kakek. Tapi, ayah
dan ibu adalah sosok terpeting di kehidupan saya. Mereka tetap orang tua yang
sangat peduli akan kegiatan saya. Saya tidak pernah merasakan kekurangan kasih
sayang walaupun tidak seratus persen mereka dapat menemani saya dan kakak di
setiap harinya. Love you ayah..ibu..
Kakak, dia sosok yang cuek, apa
adanya namun walaupun begitu, saya tahu sebenarnya kakak orang yang sangat
mencintai dan peduli sekali dengan keluarganya. Sering sekali kami berdua
berantem, ya..mungkin karna jarak umur kami yang lumayan terlalu dekat(hanya
berjarak 2 tahun)kakak sudah punya adik. Hehehehe. Kadang saya berfikir gimana
rasanya jad seorang kakak yang harus bertanggung jawab manjadi panuutan untuk
adiknya, sulit mungkin untuk menjalaninya. Terkadang melihat kakak yang harus
selalu mengalah buat saya agak miris sih , tapi enggak jarang juga saya yang
mngalah heheh. Sebenarnya saya ingin sekali mempunyai kakak laki-laki dan adik
laki-laki biar ngerasa di lindungin sama dua cowok haahaha, tapi takdir berkata
lain. Tapi tetap bersyukur sihhh punya kakak cewek, ada manfaatnya juga kalau
mau curhat enggak perlu pakai gengsi segala dan yang paling bermanfaat lagi
kalau minjem baju atau tukeran baju enggak susah hahaha. Thanks God.
Bersyukur adalah ketika saya bisa
berkumpul bareng kelarga lengkap. Ayah,ibu,nenek, kakek,dan kakak saya. Allah
memberikan anugerah terindah di hidup saya dengan menghadirkan mereka di
kehidupan saya.
Tentang hobi, hobi saya bisa dibilang
kurang spesifik karna saya menyukai apapun selagi itu bisa membuat saya senang
dan nyaman. Saya suka dengerin music, baca novel, ngejailin temen, bikin temen
kesel hahahe,mungkin itu bisa dibilang hobi saya. Dan kalau ngomogin cita-cita
saya ssalah satu orang yang belum tahu jelas tentang cita-cita saya mau jadi
apa, mungkin karna saya tipe orang yang ngejalanin hidup dengan mengikuti alur
kehidupan aja. Tapi cita-cita saya yang sesungguhnya adalah ya.. membuat
orang-orang yang saya sayang dan menyayangi saya bisa tersenyum,bahagia dan
membuat mereka bangga atas semua tindakan-tindakan saya.
Beranjak remaja, biasanya di massa-maasa
itu adalah masanya para remaja merasakan jatuh cinta. Hahaha.. ya.. jujur saya
juga merasakan perasaan itu. SMA, saya menyukai sosok cowok yang entah dari
sisi mana dari dia yang saya suka tapi itu membuat saya bahagia dan suka
senyum-senyum sendiri kalau melihat dan bertemu dengan dia. Hahaha. Lucu ya dan
agak aneh. Cowok yang cuek, tapi lucu. Ya.. tapi, perasaan suka itu hanya
berlanjut sebagai sahabatan saja. Itu sepertiya lebih asyik dan membahagiakan.
Di masa- masa SMA, saya menemukan dan
dihadirkan sahabat yang sangat peduli dan sayang sekali dengan saya. Mereka
adalah teman, sahabat, dan keluarga bagi hidup saya. Mereka menerima dan tidak
memandang kekurangan satu sama lain,dan status apapun. Mereka sahabat-sahabat
yang apa adanya, tapi special bahi kehidupan saya. Bersyukur banget, ya allah..
terima kasih karena telah mempertemukan saya dengan sahabat-sahabat seperti
mereka di kehidupan saya.
Benar kata banyak orang, masa SMA
adalah masa yang sangat menyenangkan dan membahagiakan bagi kehidupan remaja.
Di SMA saya bertemu dengan berbagai macam jenisnya, dari yang sangat galak
sampai yang sangat terlalu baik dengan murid-muridnya.
Teman-teman yang bermacam rupa
sifatnya, dari teman yang terlihat baik tapi ternyata sama sekali enggak baik,
yang terlihat jutek tapi kenyataannya peduli banget dengan teman-temannya,
sampai dengan jenis teman yang bersifat egois dan teman yang sangat bisa
menghargai orang lain. Hahaha bahagia banget bissa ngerassain masa- masa SMA.
Masa-masa SMA itu benar-benar anugerah
banget deh buat mereka yang ngelewatin masa remajanya sampai dengan masa- masa
itu. Di masa itu mungkin juga adalah masa yang terberat bagi kehidupan saya.
Tapi , karna saya mempunyai sahabat-sahabat yang luar biasa jadi masa-masa
terberat itu menjadi ringan karna adanya mereka. Sahabat yag apa adanya tapi
special buat saya.
Masa terberat adalah ketika kita
kehilangan orang yang sangat kita sayangi, kelas dua SMA itulah masa terberat
di kehidupan saya. Saya kehilangan orang terpenting di hidup saya, ibu
meninggalkan saya untuk selama-lamanya, ibu pergi karna sudah lelah bertahan
melawan rasa sakit yang dirasakan selama kurang lebih enam bulan, ibu berjuang
sendiri melawan kanker rahim. Ayah, kakak, dan saya sangat kehilangan sosok
wanita yang kuat dan tegar seperti ibu. Mungkin kata ikhlas, adalah kata yang
paling sulit yang harus saya katakan untuk menghadapi semua ini. Tapi untuk
ketenangan ibu di surga, saya harus mencoba ikhlas. Setidaknya saya harus
terlihat tegar di depan keluarga untuk menguatkan mereka. Dan sekali lagi saya
sangat bersyukur karena allah menghadirkan keluarga yang sangat peduli dan
sayang dengan saya.
Dan disaat saya berfikir bahwa hidup
ini udah enggak berarti lagi karna ibu udah enggak ada, sahabat yang apa adanya
tapi special buat saya selalu memberikan kekuatan dan senyuman buat saya,
mereka itu orang-orang yang selalu memberikan perhatian buat saya. Saya
merasakan sebuah kehangatan ketika mereka datang untuk saya. Mereka selalu
memberikan senyumannya untuk saya, enggak pernah saya melihat mereka sedih
dihadapan saya, mungkin takut saya akan berlarut-larut dalam kesedihan.
Mungkin sampai sekarang pun saya
masih belajar untuk ikhlas menerima semua takdir yang diberikan allah. Takdir
saya yang harus kehilangan ibu dimasa remaja saya, takdir saya yang harus
menjalani hidup ini tanpa kasih sayang langsung dari ibu, takdir saya yang
sekarang harus membahagiakan ibu lewat do’a-do’a dan tindakan saya agar ibu
bangga dan bahagia di surga sana agar ibu tidak kecewa, agar ibu bisa melihat bahwa
anaknya bisa kuat dan tidak mengecewakan ibu. Ya.. itu takdir allah yang
diberikan kepada saya. Saya harus menerimanya dan harus tetap bersyukur, dan
saya harus lebih bisa menjadi seorang anak dan wanita yang selalu kuat dan
tegar untuk terus menjalani kehidupan saya ini tanpa sosok seorang ibu.
Belum berakhir masa-masa terberat
saya kehilangan ibu selang tiga bulan, kakek juga meninggalkan saya untuk
selamanya. Rasanya hidup saya enggak ada ujungnya untuk kesedihan ini. Apakah
dosa saya terlalu banyak sehingga allah memberikan ujian seberat ini,
memisahkan saya dengan dua orang terpenting di hidup saya, orang yang ingin
saya selalu bahagiakan di setiap detiknya. Tapi.. belum sempat sepenuhnya saya
membuat bahagia kakek pergi meninggalkan saya, meninggalkan saya dengan
kesedihan.
Belum juga saya lulus dengan
ke-ikhlasan ibu pergi,saya harus belajar lagi meng-ikhlaskan kakek pergi. Itu
lebih sulit dari soal-soal UN yang harus saya kerjakan. Mungkin saya pesimis
karna saya belum tahu apakah saya ikhlas atau tidak. Kakek adalah guru bagi
kehidupan saya, dia orang yang selalu mengajarkan saya sikap
disiplin,ketegasan,kemandirian di hidup saya. Tanpa beliau mungkin saya tidak
akan menjadi seperti saya yang sekarang. Entah bagaimana nanti saya harus
mengucapkan terima kasih sepenuhnya kepada kakek,mungkin untuk saati ini saya
hanya bisa ber-Do’a untuk ketenangan dan kebahagiaan kakek di surga sana.
Ternyata untuk ikhlas itu sulit
ya..Sampai saat ini saya masih terbayang sosok dua orang yang terpenting di hidup
saya yang sudah pergi meninggalkan saya selamanya, mungkin sampai saat sekarang
saya masih belajar untuk ikhlas. Ikhlas untuk menerima semua takdir ini, takdir
kehidupan saya. Kehidupan saya yang harus saya jalani sepenuh hati tanpa mereka
berdua orang terpenting di kehidupan saya. Tapi saya sadar, saya enggak boleh
terlarut-larut dalam kesedihan ini. Saya masih punya orang-orang yang harus
saya bahagiakan, ayah.. saya harus membuat ayah bahagia dan bangga kepada saya
enggak boleh lemah karna saya masih punya sosok wanita yang sangat tegar,
nenek.. saya harus membuat nenek tersenyum karna kesuksesan saya.
Untuk sampai saat sekarang ini saya
harus berkomitmen pada diri sendiri bahwa
hidup saya harus tetap berjalan dan harus ikhlas mencoba semua yang telah
ditakdirkan allah untuk hidup saya. Saya harus memberikan yang terbaik untuk
mereka yang menyayangi saya dan mereka yang saya sayang, membuat mereka
tersenyum,bahagia, dan bangga karna mereka mempunyai saya yang memebuat mereka
tersenyum bahagia.
Mungkin bisa di bilang keluarga
adalah nadi kehidupan saya, tanpa mereka mungkin hidup saya enggak akan hidup.
Dan seharusnya saya lebih bersyukur karna masih banyak orang-orang yang peduli
dan sayang dengan saya, saya mengerti ikhlas itu memang sulit dan harus kerja
keras untuk menjalankannya. Tapi..untuk membuat mereka bahagia saya harus
menjadi seorang yang tegar, dan mungkin kehilangan ibu dan kakek adalah hal
terberat yang saya rasakan sampai saat ini. Namun satu hal terindah yang saya
miliki sekarang adalah memiliki keluarga yang membuat saya selalu merasa dalam
kehangatan dan kenyamanan dan memiliki sahabat-sahabat yang sangat menyanyangi
dan ikhlas memberikan senyumannya untuk saya, agar saya selalu terlihat
bahagia.
Bersyukur adalah kata yang tidak
pernah akan habis saya ucapkan untuk semua yang telah diberikan allah untuk
saya jalani di kehidupan ini, dan mungkin saya akan menjadi orang paling
ter-bodoh jika saya tidak pernah merasa bersyukur akan semua ini.
Keluarga-ku.Terima kasih untuk nadi
kehidupan saya “My Family is My Pulse”. Terima kasih untuk sahabat yang apa
adanya tapi special bagi saya.