Minggu, 05 Oktober 2014

Ekonomi Koperasi Pertemuan 1



Saya terlahir sebagai anak ke-dua di tengah-tengah keluarga yang penuh kebahagiaan,bersyukur rasanya selalu berada diantara keluarga yang sangat mengerti,menyayangi,dan mencintai saya. Sejak lahir saya dirawat oleh nenek dan kakek saya,alasannya karena ayah dan ibu bekerja. Nenek dan kakek adalah “Hero” buat saya dan kakak saya karena mereka, saya tumbuh dan berkembang menjadi seperti sekarang.
Nenek dan kakek, saya tidak tahu harus bagaimana dan dengan apa saya harus membalas semua kebaikan mereka, di sisa-sisa hari tua mereka,mereka luangkan waktu untuk merawat dan mendidik saya dan kakak. Walaupun di setiap harinya saya dirawat nenek dan kakek. Tapi, ayah dan ibu adalah sosok terpeting di kehidupan saya. Mereka tetap orang tua yang sangat peduli akan kegiatan saya. Saya tidak pernah merasakan kekurangan kasih sayang walaupun tidak seratus persen mereka dapat menemani saya dan kakak di setiap harinya. Love you ayah..ibu..
Kakak, dia sosok yang cuek, apa adanya namun walaupun begitu, saya tahu sebenarnya kakak orang yang sangat mencintai dan peduli sekali dengan keluarganya. Sering sekali kami berdua berantem, ya..mungkin karna jarak umur kami yang lumayan terlalu dekat(hanya berjarak 2 tahun)kakak sudah punya adik. Hehehehe. Kadang saya berfikir gimana rasanya jad seorang kakak yang harus bertanggung jawab manjadi panuutan untuk adiknya, sulit mungkin untuk menjalaninya. Terkadang melihat kakak yang harus selalu mengalah buat saya agak miris sih , tapi enggak jarang juga saya yang mngalah heheh. Sebenarnya saya ingin sekali mempunyai kakak laki-laki dan adik laki-laki biar ngerasa di lindungin sama dua cowok haahaha, tapi takdir berkata lain. Tapi tetap bersyukur sihhh punya kakak cewek, ada manfaatnya juga kalau mau curhat enggak perlu pakai gengsi segala dan yang paling bermanfaat lagi kalau minjem baju atau tukeran baju enggak susah hahaha. Thanks God.
Bersyukur adalah ketika saya bisa berkumpul bareng kelarga lengkap. Ayah,ibu,nenek, kakek,dan kakak saya. Allah memberikan anugerah terindah di hidup saya dengan menghadirkan mereka di kehidupan saya.

Tentang hobi, hobi saya bisa dibilang kurang spesifik karna saya menyukai apapun selagi itu bisa membuat saya senang dan nyaman. Saya suka dengerin music, baca novel, ngejailin temen, bikin temen kesel hahahe,mungkin itu bisa dibilang hobi saya. Dan kalau ngomogin cita-cita saya ssalah satu orang yang belum tahu jelas tentang cita-cita saya mau jadi apa, mungkin karna saya tipe orang yang ngejalanin hidup dengan mengikuti alur kehidupan aja. Tapi cita-cita saya yang sesungguhnya adalah ya.. membuat orang-orang yang saya sayang dan menyayangi saya bisa tersenyum,bahagia dan membuat mereka bangga atas semua tindakan-tindakan saya.
Beranjak remaja, biasanya di massa-maasa itu adalah masanya para remaja merasakan jatuh cinta. Hahaha.. ya.. jujur saya juga merasakan perasaan itu. SMA, saya menyukai sosok cowok yang entah dari sisi mana dari dia yang saya suka tapi itu membuat saya bahagia dan suka senyum-senyum sendiri kalau melihat dan bertemu dengan dia. Hahaha. Lucu ya dan agak aneh. Cowok yang cuek, tapi lucu. Ya.. tapi, perasaan suka itu hanya berlanjut sebagai sahabatan saja. Itu sepertiya lebih asyik dan membahagiakan.
Di masa- masa SMA, saya menemukan dan dihadirkan sahabat yang sangat peduli dan sayang sekali dengan saya. Mereka adalah teman, sahabat, dan keluarga bagi hidup saya. Mereka menerima dan tidak memandang kekurangan satu sama lain,dan status apapun. Mereka sahabat-sahabat yang apa adanya, tapi special bahi kehidupan saya. Bersyukur banget, ya allah.. terima kasih karena telah mempertemukan saya dengan sahabat-sahabat seperti mereka di kehidupan saya.
Benar kata banyak orang, masa SMA adalah masa yang sangat menyenangkan dan membahagiakan bagi kehidupan remaja. Di SMA saya bertemu dengan berbagai macam jenisnya, dari yang sangat galak sampai yang sangat terlalu baik dengan murid-muridnya.
Teman-teman yang bermacam rupa sifatnya, dari teman yang terlihat baik tapi ternyata sama sekali enggak baik, yang terlihat jutek tapi kenyataannya peduli banget dengan teman-temannya, sampai dengan jenis teman yang bersifat egois dan teman yang sangat bisa menghargai orang lain. Hahaha bahagia banget bissa ngerassain masa- masa SMA.
Masa-masa SMA itu benar-benar anugerah banget deh buat mereka yang ngelewatin masa remajanya sampai dengan masa- masa itu. Di masa itu mungkin juga adalah masa yang terberat bagi kehidupan saya. Tapi , karna saya mempunyai sahabat-sahabat yang luar biasa jadi masa-masa terberat itu menjadi ringan karna adanya mereka. Sahabat yag apa adanya tapi special buat saya.
Masa terberat adalah ketika kita kehilangan orang yang sangat kita sayangi, kelas dua SMA itulah masa terberat di kehidupan saya. Saya kehilangan orang terpenting di hidup saya, ibu meninggalkan saya untuk selama-lamanya, ibu pergi karna sudah lelah bertahan melawan rasa sakit yang dirasakan selama kurang lebih enam bulan, ibu berjuang sendiri melawan kanker rahim. Ayah, kakak, dan saya sangat kehilangan sosok wanita yang kuat dan tegar seperti ibu. Mungkin kata ikhlas, adalah kata yang paling sulit yang harus saya katakan untuk menghadapi semua ini. Tapi untuk ketenangan ibu di surga, saya harus mencoba ikhlas. Setidaknya saya harus terlihat tegar di depan keluarga untuk menguatkan mereka. Dan sekali lagi saya sangat bersyukur karena allah menghadirkan keluarga yang sangat peduli dan sayang dengan saya.
Dan disaat saya berfikir bahwa hidup ini udah enggak berarti lagi karna ibu udah enggak ada, sahabat yang apa adanya tapi special buat saya selalu memberikan kekuatan dan senyuman buat saya, mereka itu orang-orang yang selalu memberikan perhatian buat saya. Saya merasakan sebuah kehangatan ketika mereka datang untuk saya. Mereka selalu memberikan senyumannya untuk saya, enggak pernah saya melihat mereka sedih dihadapan saya, mungkin takut saya akan berlarut-larut dalam kesedihan.
Mungkin sampai sekarang pun saya masih belajar untuk ikhlas menerima semua takdir yang diberikan allah. Takdir saya yang harus kehilangan ibu dimasa remaja saya, takdir saya yang harus menjalani hidup ini tanpa kasih sayang langsung dari ibu, takdir saya yang sekarang harus membahagiakan ibu lewat do’a-do’a dan tindakan saya agar ibu bangga dan bahagia di surga sana agar ibu tidak kecewa, agar ibu bisa melihat bahwa anaknya bisa kuat dan tidak mengecewakan ibu. Ya.. itu takdir allah yang diberikan kepada saya. Saya harus menerimanya dan harus tetap bersyukur, dan saya harus lebih bisa menjadi seorang anak dan wanita yang selalu kuat dan tegar untuk terus menjalani kehidupan saya ini tanpa sosok seorang ibu.
Belum berakhir masa-masa terberat saya kehilangan ibu selang tiga bulan, kakek juga meninggalkan saya untuk selamanya. Rasanya hidup saya enggak ada ujungnya untuk kesedihan ini. Apakah dosa saya terlalu banyak sehingga allah memberikan ujian seberat ini, memisahkan saya dengan dua orang terpenting di hidup saya, orang yang ingin saya selalu bahagiakan di setiap detiknya. Tapi.. belum sempat sepenuhnya saya membuat bahagia kakek pergi meninggalkan saya, meninggalkan saya dengan kesedihan.
Belum juga saya lulus dengan ke-ikhlasan ibu pergi,saya harus belajar lagi meng-ikhlaskan kakek pergi. Itu lebih sulit dari soal-soal UN yang harus saya kerjakan. Mungkin saya pesimis karna saya belum tahu apakah saya ikhlas atau tidak. Kakek adalah guru bagi kehidupan saya, dia orang yang selalu mengajarkan saya sikap disiplin,ketegasan,kemandirian di hidup saya. Tanpa beliau mungkin saya tidak akan menjadi seperti saya yang sekarang. Entah bagaimana nanti saya harus mengucapkan terima kasih sepenuhnya kepada kakek,mungkin untuk saati ini saya hanya bisa ber-Do’a untuk ketenangan dan kebahagiaan kakek di surga  sana.
Ternyata untuk ikhlas itu sulit ya..Sampai saat ini saya masih terbayang sosok dua orang yang terpenting di hidup saya yang sudah pergi meninggalkan saya selamanya, mungkin sampai saat sekarang saya masih belajar untuk ikhlas. Ikhlas untuk menerima semua takdir ini, takdir kehidupan saya. Kehidupan saya yang harus saya jalani sepenuh hati tanpa mereka berdua orang terpenting di kehidupan saya. Tapi saya sadar, saya enggak boleh terlarut-larut dalam kesedihan ini. Saya masih punya orang-orang yang harus saya bahagiakan, ayah.. saya harus membuat ayah bahagia dan bangga kepada saya enggak boleh lemah karna saya masih punya sosok wanita yang sangat tegar, nenek.. saya harus membuat nenek tersenyum karna kesuksesan saya.


Untuk sampai saat sekarang ini saya harus berkomitmen pada diri sendiri             bahwa hidup saya harus tetap berjalan dan harus ikhlas mencoba semua yang telah ditakdirkan allah untuk hidup saya. Saya harus memberikan yang terbaik untuk mereka yang menyayangi saya dan mereka yang saya sayang, membuat mereka tersenyum,bahagia, dan bangga karna mereka mempunyai saya yang memebuat mereka tersenyum bahagia.
Mungkin bisa di bilang keluarga adalah nadi kehidupan saya, tanpa mereka mungkin hidup saya enggak akan hidup. Dan seharusnya saya lebih bersyukur karna masih banyak orang-orang yang peduli dan sayang dengan saya, saya mengerti ikhlas itu memang sulit dan harus kerja keras untuk menjalankannya. Tapi..untuk membuat mereka bahagia saya harus menjadi seorang yang tegar, dan mungkin kehilangan ibu dan kakek adalah hal terberat yang saya rasakan sampai saat ini. Namun satu hal terindah yang saya miliki sekarang adalah memiliki keluarga yang membuat saya selalu merasa dalam kehangatan dan kenyamanan dan memiliki sahabat-sahabat yang sangat menyanyangi dan ikhlas memberikan senyumannya untuk saya, agar saya selalu terlihat bahagia.
Bersyukur adalah kata yang tidak pernah akan habis saya ucapkan untuk semua yang telah diberikan allah untuk saya jalani di kehidupan ini, dan mungkin saya akan menjadi orang paling ter-bodoh jika saya tidak pernah merasa bersyukur akan semua ini.
Keluarga-ku.Terima kasih untuk nadi kehidupan saya “My Family is My Pulse”. Terima kasih untuk sahabat yang apa adanya tapi special bagi saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar